the bishop
Saturday, November 20, 2010
How to Stay Alive in Thailand
(in Phuket) to be exact, for 6 days with less than IDR 2.000.000,-
Well that'd be easy. Here's my itinerary and budget circuit description.
Hope it'll be useful for 'on budget' traveler. :D
DAY 1
We depart from Bandung, so we're taking Primajasa Service bus to Cengkareng airport. Tiba sekitar pukul 09.00,- dan pesawat take off pada pukul 11.20 WIB. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam 30 menit. Tiba di bandara internasional Phuket sekitar pukul 15.00,- WIB. Waktu Indonesia dan Phuket tidak ada perbedaan. Sesampainya di bandara ada banyak sekali rak-rak berisi promo tour dan peta Phuket, silahkan ambil, all for free. Juga ada sales girl yang membagikan sim card lokal gratis, hanya saja pulsanya hanya sekitar 50 Bath, kalau habis, pulsa tambahan bisa dibeli dengan mudah di Family Mart atau 7 Eleven. Harganya terbilang lebih murah dibandingkan bila kita menggunakan pulsa Indonesia.
Keluar dari bandara, kita akan disambut oleh puluhan 'calo' yang menawarkan jasa mini bus/taksi untuk menuju hotel. Satu-satunya taksi yang bisa dipercaya adalah TAXI METER, tapi ini sedikit sekali, taksinya berwarna kuning, dan ini adalah satu-satunya taxi yang menggunakan argo di Phuket. Kalau kamu berangkat bersama rombongan lebih dari lima orang, saya sarankan untuk menyewa mini van saja. Mini van ini bisa memuat delapan orang, dan per orangnya dikenai charge 150 THB atau sekitar IDR. 45.000,- . The cheapest one is taking a bus, per orangnya hanya dikenai charge 30THB, tapii.. mencari bus di airport ini layaknya mencari bis Damri di Indonesia, lama dan untung-untungan, well.. may the luck be with you. :D
Selain menawarkan jasa angkutan, juga akan banyak sekali calo yang menawarkan tour ke phi phi Island dan tur-tur sejenis lainnya, just say no to them, they selling the tour in overprice. Make sure you will not regret it. Setelah mendapat kendaraan, kalau kamu menggunakan taksi atau minivan, mereka akan berhenti di salah satu rumah yang menawarkan tour juga, again, just say no! Tell them that you have already booked and paid your tour package on the internet or at the hotel.
Kami menginap selama dua hari di daerah Kata. Daerah Kata ini lumayan sepi dan pantainya sangat bersih. Cocok untuk pasangan yang sedang honeymoon. Hotel yang kami pesan Aloha Residence sudah dipesan jauh-jauh hari sebelumnya. Sesampainya di hotel sekitar pukul 16.30,- perjalanan dari airport ke Kata memakan waktu sekitar 60 menit. Setelah check in dan membongkar koper, kami menghabiskan waktu hingga matahari terbenam di pantai Kata. Entah faktor cuaca atau memang kami datang dari daerah yang sangat panas :p , berenang di pantai Kata kami malah menggigil kedinginan. Hihihi.. setelah puas menikmati sunset kami kembali hotel. Aloha residence cukup cozy dan bersih, makanannya enak dan murah, free breakfast dari hotel pun cukup memuaskan. Letak hotel ini hanya sekitar berjalan kaki lima menit dari pantai Kata.
Tips : Pesan hotel sebelum berangkat melalui internet via booking.com atau agoda.com. Mereka sering menawarkan diskon-diskon dan promo-promo yang cukup menghemat kantong. Saya memesan via booking.com dan mendapat hotel bersih dan bagus untuk dua hari dengan harga THB 1.700 untuk dua orang/2 malam.
DAY 2
Kami memutuskan untuk menjelajahi daerah Kata yang cukup berdekatan dengan Big Buddha, Wat Chalong dan juga Cape Promthep, sunset view point di Phuket. Kami menyewa motor seharga 200 THB atau sekitar IDR 60.000,- tidak termasuk bensin, dengan jaminan menaruh pasport di tempat penyewaan motor. Motor yang disewakan rata-rata motor matic dan keluaran baru. Jangan lupa memakai helm. Polisi tidak akan rewel bertanya SIM pada turis, tapi kalau kamu tidak memakai helm, siap-siap saja ditilang polisi.
Tujuan pertama kami adalah Big Buddha. Menuju kesini ternyata cukup jauh dan jalannya mendaki, sebelum naik kesini jangan lupa mengisi bensin dulu karena di daerah Big Buddha saya tidak menemukan pom bensin sama sekali. Perjalanan sebenarnya bisa memakan waktu 30 menit saja dari Aloha Residence, tapi karena kami sempat tersasar :p perjalanan menjadi memakan waktu 45 menit.
Big Buddha yang disebut-sebut ternyata memang SUPER BIG.
Couldnt imagine if an earthquake happened and the buddha overthrown, super scarry!
Dengan membayar 100 THB kita bisa menulis di batu marmer berukuran 10x10cm, bahan terluar dr Big Buddha, katanya sih bisa mengabulkan permohonan. Atau bisa juga di batu marmer yang berukuran lebih besar, dibanderol 150 THB.
Dalam perjalanan pulang dari Big Buddha, kami menemukan tempat makan murah meriah, all you can eat hanya 30 THB saja! Haha.. Yang punya restoran ini ternyata baru pulang dari Dubai dan dalam rangka mempromosikan restorannya, dia mematok harga 30 THB saja untuk semua makanan. Hati-hati banyak makanan mengandung babi ya. :D
Selesai dari makan siang murah meriah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Nai Harn. Perjalanan sekitar 20 menit dari Big Buddha. Pantai Nai Harn ini lebih sepi dari Pantai Kata. Disisinya adalah tebing-tebing tinggi dari batu yang membuat pantai ini berbeda dari pantai-pantai lainnya. Sayangnya ketika kami tiba disini, cuaca mulai mendung dan gerimis, alhasil ketika kami sedang berenang di pantai Nai Harn, banyak sekali ubur-ubur bermunculan. :(
me and my friend at Nai Harn Beach
Dari pantai Nai Harn kami melanjutkan perjalanan ke Promthep Cape. Konon, ini adalah sunset view point paling indah di Phuket. Mengapa saya sebut 'konon'? Karena as i said earlier, cuacanya mendung, sehingga kami tak kebagian sunset hari itu. :'( Untungnya ada menara mercusuar sekaligus museum di Cape Promthep, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke museum.DAY 3
Hari ini kami check out dari Aloha Residence dan pindah ke daerah Patong, daerah yang lebih ramai dan sangat terkenal dengan night life-nya. Semacam Kuta atau Legian di Bali. Di Patong kami menginap di Sea Blue Guesthouse, backpacker dormitory yang murah meriah :D Permalam seorang dikenai charge IDR 45.000,- saja. Bersih dan letaknya dekat sekali dengan Bangla Road. Well just for the record, one of my friend found a bug bed in Sea Blue, but i dont have any problem with mine. It all was just look so clean to me and i slept save and sound. :p
Hari ketiga setelah check in di Sea Blue, kami berjalan-jalan di Jungcyelon Mall lalu menuju Bangla Road sembari mencari-cari tour Phi-phi paling murah. Sempat bete luar biasa karena di Sea Blue sang resepsionis yang menawarkan paket tur Phi phi menyatakan bahwa besok tidak speed boat maupun cruise yang berangkat ke Phi Phi karena faktor cuaca. WTF. Untungnya saya pantang menyerah, akhirnya kami memutuskan untuk mencari tour agency lain di sepanjang jalan Bangla Road. Lucky me, begitu keluar dari Sea Blue, tidak sampai tiga menit jalan kaki ada satu buah kios yang menawarkan paket tour dan dia menyediakan satu buah speed boat yang berangkat ke Phi Phi esok hari. Even luckier, i got the cheapest price for the tour! Dari ancer-ancer 1300 THB, kami mendapat 1000 THB untuk paket ke Phi-phi dengan speed boat. Untung saya jago nawar. Hehehe..
Tips : Pilih paket tour Phi-phi dengan menggunakan speed boat. Pilihannya normalnya ada cruise (kapal besar) atau speed boat (kapal kecil), dengan speed boat, estimasi waktu lebih cepat dan kapal dapat merapat ke Maya Bay, sementara bila kita naik cruise, kapal tidak dapat merapat ke Maya Bay, sehingga kita hanya bisa melihat-lihat dari kejauhan saja. Semua paket tour (cruise/speed boat) sudah termasuk penjemputan pulang-pergi ke hotel tempat kita menginap, makan siang buffet all you can eat dan snorkle gear.
DAY 4
Its Phi-phi tour day! Disambut dengan hujan deras sepanjang malam hingga pukul 09.00 pagi. we're actuallly lowering our expectation to see Maya Bay. Ternyata tepat pukul 07.30 penjemput dari tour datang menjemput kami ke hotel. Sempat kelabakan karena kami belum siap, akhirnya tepat pukul 08.00 kami sudah berada dalam mobil jemputan travel menuju pool travel. Sampai disana kami berkumpul dengan peserta yang lain, sebagian turis Dubai (arabian), turis bule (looks like european) dan cina. Sekitar pukul 9 tiba-tiba saja hujan berhenti dan Alhamdullilah cuaca cerah, how i love sunshine :D Kami langsung menuju speed boat dan bergerak to our first destination, MAYA BAY! Woohoo!
Pantai paling bagus di Phuket (in my opinion) pasirnya sangat lembut dan airnya sangat bening.
Never seen one in Indo.
Never seen one in Indo.
Setelah Maya Bay, destinasi selanjutnya adalah Viking Cave, dunno what so great about this place. Hanya goa di pinggir laut yang dijadikan sarang burung walet, maybe cause ive seen a lot in Indo, there's nothing much special. Setelah Viking Cave kapal bergerak lagi menuju Monkey Island. Again, this place looks like Pantai Pasir Putih Pangandaraan, so.. im not interested. :p
Dalam perjalanan menuju monkey Island, kapal kami sempat berhenti di satu spot snorkeling dan kami turun dari kapal. Sayangnya saat itu arusnya sangat kencang sehingga snorkeling pun tidak nyaman, selain itu, entah apa yang ada di pikiran orang Thailand menjadikan spot itu sebagai salah satu 'snorkeling spot' cause i see NOTHING but rocks. Just rocks. No coral. Banyak ikan, tapi ya hanya ikan saja. Tidak ada terumbu karang yang bagus untuk dilihat. Total dissapointment. Well they might have beautiful beaches and gorgeous white sandy, but in coral department, i guess nothing beats Indonesia.
see? just fish.
Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Phi Phi Don untuk makan siang. Phi phi Don ini adalah perkampungan muslim, banyak penduduk di pulau ini yang memakai jilbab. Makan siang buffet all you can eat tidak ada yang mengandung babi, makanlah sebanyak-banyaknya sebelum kamu merugi. :p Makanan di Thailand termasuk cukup enak dan cocok dengan lidah orang Indonesia, saya termasuk orang yang cukup rewel dengan makanan apabila berjalan-jalan ke luar negeri, tapi di Thailand, i ate anything. Everything tasted very good.
Setelah kenyang makan siang di Phi Phi Don, kapal kembali bergerak menuju Khai Island. Disini kami snorkeling, beaching dan berjalan-jalan menyusuri pulau. Pulaunya sangat kecil, dikelilingi pasir putih dan uhhm.. no coral. Hanya ikan-ikan kecyil sajaa.. hehehe..
stranded at Khai Island
Khai Island adalah destinasi terakhir kami. Setelah selesai kapal bergerak menuju pool tour and travel dan kami diantar kembali ke hotel tempat kami menginap. Sesampainya di hotel sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah mandi dan membersihkan badan, we went to see Tiger Show. Hehehe..
Tiger Show adalah pertunjukan hmm.. entah artistik entah dramatis, panggung kecil di tengah penonton dan beberapa penari setengah telanjang menari di atasnya. No camera please, peraturan ini sangat ketat, jangan berani-berani melanggar ya. Are we only watching striptease girl? Of course not. Kami hanya penasaran dengan 'debus' ala Thai yang sering diceritakan di blogpacker-blogpacker. Hehehe.. Yang dimaksud 'debus' ala Thai ini adalah atraksi perempuan Thailand di Tiger Show yang mempertunjukan kemampuan vaginanya mengeluarkan berbagai macam jenis macam barang. Mulai dari dua buah bola ping-pong (they also often called 'ping-pong girl'), burung hidup, ikan hidup, yes HIDUP. Haha.. jarum, membuka botol bir, dsb. Terus terang kami hanya bertahan sekitar 20 menit saja di show itu. Mulai dari yang awalnya terkejut, kagum, hingga akhirnya merasa tidak tega dan memutuskan untuk keluar saja. I just cant stand the fact any woman would ever do that job for money. Hehe..
salah satu sudut nite food festive di Phuket.
Budget description for 6 days in Phuket /person :Dalam perjalanan menuju monkey Island, kapal kami sempat berhenti di satu spot snorkeling dan kami turun dari kapal. Sayangnya saat itu arusnya sangat kencang sehingga snorkeling pun tidak nyaman, selain itu, entah apa yang ada di pikiran orang Thailand menjadikan spot itu sebagai salah satu 'snorkeling spot' cause i see NOTHING but rocks. Just rocks. No coral. Banyak ikan, tapi ya hanya ikan saja. Tidak ada terumbu karang yang bagus untuk dilihat. Total dissapointment. Well they might have beautiful beaches and gorgeous white sandy, but in coral department, i guess nothing beats Indonesia.
see? just fish.
Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Phi Phi Don untuk makan siang. Phi phi Don ini adalah perkampungan muslim, banyak penduduk di pulau ini yang memakai jilbab. Makan siang buffet all you can eat tidak ada yang mengandung babi, makanlah sebanyak-banyaknya sebelum kamu merugi. :p Makanan di Thailand termasuk cukup enak dan cocok dengan lidah orang Indonesia, saya termasuk orang yang cukup rewel dengan makanan apabila berjalan-jalan ke luar negeri, tapi di Thailand, i ate anything. Everything tasted very good.
Setelah kenyang makan siang di Phi Phi Don, kapal kembali bergerak menuju Khai Island. Disini kami snorkeling, beaching dan berjalan-jalan menyusuri pulau. Pulaunya sangat kecil, dikelilingi pasir putih dan uhhm.. no coral. Hanya ikan-ikan kecyil sajaa.. hehehe..
stranded at Khai Island
Khai Island adalah destinasi terakhir kami. Setelah selesai kapal bergerak menuju pool tour and travel dan kami diantar kembali ke hotel tempat kami menginap. Sesampainya di hotel sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah mandi dan membersihkan badan, we went to see Tiger Show. Hehehe..
Tips : Untuk berangkat ke Phi-phi Island, yang perlu dibawa adalah sunblock, baju ganti, camera, dan handuk. Tidak perlu membawa barang banyak-banyak. Makanan akan disediakan oleh pihak agency dan nanti kita akan sering sekali meninggalkan kapal, jadi bawa saja tas yang praktis.
about Tiger Show :Tiger Show adalah pertunjukan hmm.. entah artistik entah dramatis, panggung kecil di tengah penonton dan beberapa penari setengah telanjang menari di atasnya. No camera please, peraturan ini sangat ketat, jangan berani-berani melanggar ya. Are we only watching striptease girl? Of course not. Kami hanya penasaran dengan 'debus' ala Thai yang sering diceritakan di blogpacker-blogpacker. Hehehe.. Yang dimaksud 'debus' ala Thai ini adalah atraksi perempuan Thailand di Tiger Show yang mempertunjukan kemampuan vaginanya mengeluarkan berbagai macam jenis macam barang. Mulai dari dua buah bola ping-pong (they also often called 'ping-pong girl'), burung hidup, ikan hidup, yes HIDUP. Haha.. jarum, membuka botol bir, dsb. Terus terang kami hanya bertahan sekitar 20 menit saja di show itu. Mulai dari yang awalnya terkejut, kagum, hingga akhirnya merasa tidak tega dan memutuskan untuk keluar saja. I just cant stand the fact any woman would ever do that job for money. Hehe..
Tips : Di Bangla Road, akan banyak sekali 'calo' sejenis preman Thailand yang menawarkan kamu untuk menonton Tiger Show. Biasanya yang mereka tawarkan adalah menyaksikan ping pong girl tanpa membayar entry charge. Cukup hanya memesan minuman saja. Tapi jangan tertipu ya, memang betul tidak akan dikenai entry charge, tapi harga minuman yang dipesan akan sangat mahal karena kamu sebenarnya harus membayar sejumlah uang kepada 'calo' yang membawa kamu ke club tersebut. Rata-rata Tiger Show digelar di sejumlah club yang tertutup, jadi memang turis banyak yang tidak tahu akses menuju kesana. Tapi kalau kamu kesana tanpa diantar calo, harga minuman yang ditawarkan tidak mahal, untuk satu botol bir Singha dihargai 150THB saja, sedangkan untuk tamu yang diantar calo, harga satu botol bir bisa melambung tinggi menjadi 500-600 THB. Lucky me, sebelum ke Tiger Show saya sempat mengobrol dengan Sean, orang Kanada pemilik Sea Blue Guesthouse. Sean said, once in a lifetime you gotta see Tiger show, but after that, im not sure you willing to see it again. Well he's totaly right! Haha.. Kami datang ke club Tiger Show diantar oleh Sean yang sudah bertahun-tahun tinggal di Phuket, sehingga kami tidak dikenai charge apapun, hanya membayar minuman yang kami pesan saja. :D
DAY 5
Hari ini adalah hari berbelanja oleh-oleh hehe.. besok pesawat kami take off pukul delapan pagi, jadi sebenarnya ini adalah hari terakhir kami bisa berjalan-jalan di Phuket. Pagi-pagi kami berangkat menuju Phuket Town. Disini barang-barang sedikit lebih murah dibandingkan dengan membeli oleh-oleh di Juncyelon Mall. Kami berangkat naik bus dari pinggiran pantai Patong. Cukup membayar 25 THB sekitar 30 menit kemudian kami sudah sampai di Phuket Town.
DAY 6
Pesawat ke Indonesia di Phuket normally berangkat pukul 08.00 WIB , jadi jangan lupa memesan travel (van/taxi) yang mau menjemput jam 5 subuh di hotel. Kami menyewa van seharga 1200 THB untuk 8 orang, that would be 150 THB /person. Pukul 05.20 jemputan kami belum juga tiba, sampai deg-degan sekali karena takut ketinggalan pesawat. Perjalanan dari Patong ke bandara memakan waktu kira-kira 45 menit. Untungnya tepat pukul 05.30 jemputan kami tiba, si supir minta maaf dan mengaku salah dia terlambat bangun hihi.. ya sudahlah yang penting kami bisa segera berangkat ke bandara. Sampai di bandara sekitar pukul 06.30 dan kami langsung check in, setelah mendapat boarding pass kami menunggu di ruang tunggu bandara. Pukul 08.00 teng kami sudah dalam pesawat menuju Jakarta. Ah.. so long Phuket.. Ill see you in June next year. :D
Tips : Untuk makanan, kami menemukan food festival, sejenis pasar kaget kaki lima yang buka sore-sore hingga malam hari. Letaknya di depan Jungceylon Mall, di lapangan parkir Phuket Food Market. Makanan yang dijual disini sangat murah. Sejenis nasi dan telur dadar hanya 15 THB, ayam goreng 20-40 THB. Nasi di Thailand rasanya sangat enak, berbeda dari beras Indonesia. Nasinya panjang dan berkilau, jadi tak perlu pergi ke restoran mewah hanya untuk makan enak. Nasi -nasi yang dijual di pinggir jalan pun sudah cukup enak menurut saya. :D
DAY 5
Hari ini adalah hari berbelanja oleh-oleh hehe.. besok pesawat kami take off pukul delapan pagi, jadi sebenarnya ini adalah hari terakhir kami bisa berjalan-jalan di Phuket. Pagi-pagi kami berangkat menuju Phuket Town. Disini barang-barang sedikit lebih murah dibandingkan dengan membeli oleh-oleh di Juncyelon Mall. Kami berangkat naik bus dari pinggiran pantai Patong. Cukup membayar 25 THB sekitar 30 menit kemudian kami sudah sampai di Phuket Town.
Ini dia bisnya. Tidak nampak seperti bis ya? :D
Puas berjalan-jalan di Phuket Town, kami melanjutkan perjalanan kami dengan tuk-tuk. Dengan membayar sebesar 400 THB kami menyewa tuk-tuk yang membawa kami berkeliling ke tiga tempat. Yang pertama adalah.. well i forgot the name, pokoknya ini adalah toko yang menjual kain-kain dan perhiasan khas Thailand. Setelah itu kami diantar ke Cashwew nut factory, pabrik kacang mete khas Thailand. Kacang metenya sangat bervariasi, mulai dari rasa coklat, pedas, wasabi, ikan, dll. Tester kacang disediakan, tapi hati-hati ya ada juga yang mengandung babi. :D
Terakhir, kami diantar ke salah satu pasar (sejenis alun-alun mungkin ya kalau di Bandung hehe) disini saya kalap luar biasa, barang-barang seperti tas, baju, sepatu ternyata sangat murah. Hohoho..
jalan-jalan naik tuktuk
Tips : Untuk berbelanja oleh-oleh kaus, paling murah membeli di Carefour yang ada di Jungceylon Mall. Kaus-kaus Thailand dibanderol seharga 70 THB saja. Di tempat lain rata-rata paling murah menjual minimal 100 THB.Puas berjalan-jalan di Phuket Town, kami melanjutkan perjalanan kami dengan tuk-tuk. Dengan membayar sebesar 400 THB kami menyewa tuk-tuk yang membawa kami berkeliling ke tiga tempat. Yang pertama adalah.. well i forgot the name, pokoknya ini adalah toko yang menjual kain-kain dan perhiasan khas Thailand. Setelah itu kami diantar ke Cashwew nut factory, pabrik kacang mete khas Thailand. Kacang metenya sangat bervariasi, mulai dari rasa coklat, pedas, wasabi, ikan, dll. Tester kacang disediakan, tapi hati-hati ya ada juga yang mengandung babi. :D
Terakhir, kami diantar ke salah satu pasar (sejenis alun-alun mungkin ya kalau di Bandung hehe) disini saya kalap luar biasa, barang-barang seperti tas, baju, sepatu ternyata sangat murah. Hohoho..
jalan-jalan naik tuktuk
DAY 6
Pesawat ke Indonesia di Phuket normally berangkat pukul 08.00 WIB , jadi jangan lupa memesan travel (van/taxi) yang mau menjemput jam 5 subuh di hotel. Kami menyewa van seharga 1200 THB untuk 8 orang, that would be 150 THB /person. Pukul 05.20 jemputan kami belum juga tiba, sampai deg-degan sekali karena takut ketinggalan pesawat. Perjalanan dari Patong ke bandara memakan waktu kira-kira 45 menit. Untungnya tepat pukul 05.30 jemputan kami tiba, si supir minta maaf dan mengaku salah dia terlambat bangun hihi.. ya sudahlah yang penting kami bisa segera berangkat ke bandara. Sampai di bandara sekitar pukul 06.30 dan kami langsung check in, setelah mendapat boarding pass kami menunggu di ruang tunggu bandara. Pukul 08.00 teng kami sudah dalam pesawat menuju Jakarta. Ah.. so long Phuket.. Ill see you in June next year. :D
Tips : Untuk makanan, kami menemukan food festival, sejenis pasar kaget kaki lima yang buka sore-sore hingga malam hari. Letaknya di depan Jungceylon Mall, di lapangan parkir Phuket Food Market. Makanan yang dijual disini sangat murah. Sejenis nasi dan telur dadar hanya 15 THB, ayam goreng 20-40 THB. Nasi di Thailand rasanya sangat enak, berbeda dari beras Indonesia. Nasinya panjang dan berkilau, jadi tak perlu pergi ke restoran mewah hanya untuk makan enak. Nasi -nasi yang dijual di pinggir jalan pun sudah cukup enak menurut saya. :D
salah satu sudut nite food festive di Phuket.
Primajasa BDG-CKG-BDG IDR 150.000,-
Airport Tax IDR 150.000,-
2 Nights at Aloha Residence Hotel IDR 255.000,-
3 Nights at Sea Blue Guesthouse IDR 135.000,-
Makan @ IDR 30.000,- x 12 = IDR 360.000,-
Transportasi total (tuk-tuk/taxi/motorcycle/bus) IDR 300.000,-
Phi Phi Tour IDR 300.000,-
Tiger Show (optional) IDR 45.000,-
BUDGET IN TOTAL = IDR 1.665.000,-
Subscribe to:
Posts (Atom)