daftar tempat resepsi pernikahan outdoor di bandung: in search of the perfect wedding venue

Well.. here's the breaking news *drum roll* i am getting married this year (Insya Allah). Wacana menikah ini baru muncul di akhir tahun 2015, itu pun terpikir karena tiba-tiba pelatih saya melontarkan pertanyaan, "Ada rencana menikah tahun 2016? Jangan hamil dulu ya, sampai PON bulan September," and i was like.. oh iya ya, nikah. Eh, lama ya, bulan September? Hahaha.. Setelah pertimbangan plus berantem diskusi alot sama pasangan, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah. 

Terus terang, saya bukan penggemar kegiatan membuang-buang uang dalam jumlah yang besar dalam satu hari saja (baca: resepsi), saya bahkan ga terpikir mau pakai baju apa, bunganya mau kaya apa, pelaminannya apa, maharnya apa, rasanya cuma pingin bilang, "Bisa ga sih kita nikah di KUA aja? Satu jam kelar urusan. Oh ya, maharnya sepeda gunung ya sayaang.." jawabannya ENGGA BISA SHAYYYY. Alasannya cukup panjang kalo mau dijabarkan. Pokonya ternyata ga bisa, hiks.. 

Sebetulnya, saya pun agak malas gimana gitu dengan konsep resepsi pernikahan. The idea of me being in the spotlight pretty much scares me. I do not like being in the situation where all eyes are on me. Gimana kalau gigi aku ada cabenya? Gimana kalau aku jatuh terus bajunya robek? Gimana kalau tiba-tiba aku muntah? Gimana kalau muka aku jelek? Atau muka aku batak banget? Gimana kalau tiba-tiba ada gempa bumi, terus pelaminannya runtuh dan aku masuk koran? Ok stop. There are just too many what ifs and bad thoughts, i am about to shut my evil brain.


 Sampai awal Januari 2016 saya pun masih santai aja dengan wacana menikah ini, sampai ibu saya nyeletuk, "Venuenya mau dimana? Harus dibooking dari sekarang, lho"  Ngek. Perasaan rencana menikah masih lama (menurut saya) masih sekitar 7 bulan lagi dan ternyata setelah saya ngobrol sama teman-teman perempuan saya yang sudah menikah, 7 bulan itu waktu yang sangat singkat untuk menyiapkan pernikahan. WHAT DO YOU MEAN? Ngek lagi. Akhirnya saya pun mulai bergerak untuk cari venue. Singkat cerita, 2 hari kemarin saya habiskan waktu untuk puter-puter Bandung cari venue dimana hasilnya pun sangat mengejutkan saya, rata-rata sudah dibooked sampai September, ada yang sudah full booked sampai Desember malah. Ngek lagi dan lagi. Orang lain pada ambisius amat ya mau nikah? *lap keringet* 

Definisi perfect venue menurut saya itu, bersih, luas, strategis, plus MURAH. Hahahaha... Saya sih tidak berminat bikin resepsi di venue manapun yang letaknya di Lembang/Sersan Bajuri, pokonya daerah Bandung atas itu udah saya coret, kenapa? Karena  setiap weekend macetnya luar biasa banget kalau mau ke daerah atas, dan saya sendiri jujurnya paling males kalau diundang nikahan di daerah Bandung atas. 

Akhir-akhir ini kan kayanya lagi ngetrend ya kawin di hutan, Saya pun sebenarnya naksir deh sama venue yang dipenuhi pohon pinus, lalu udara sejuk khas pegunungan, tapiii.. biasanya lokasi-lokasi venue semacam itu letaknya jauuh dari kota, dan saya kok ga tega ya mau undang tamu jauh-jauh, belum macet, belum kalau mereka bawa anak terus crangky.. belum kalau yang dateng udah tua, dan dan sebagainya. Lalu kenapa saya mau yang luas? Karena saya pingin naro meja dan kursi, minimal kursi, karena saya ga suka makan sambil berdiri, lagian dosa tau nyuruh orang makan sambil berdiri hahaha. Plus proper area for parking, supaya tamu ga perlu jalan jauh ke venue karena susah cari parkir. 

Kemaren saat saya mau survey venue, saya sempat googling dan terus terang agak kesulitan cari informasi, terutama mengenai harga venue outdoor wedding di Bandung. Maka itu, sepulang survey kemaren saya putuskan untuk menuliskannya di blog, siapa tahu ada perempuan-perempuan pemalas sibuk kaya saya yang cuma punya waktu untuk browsing di internet. Oh ya, kenapa outdoor? Karena saya pengen pesta kebun, secara kan saya tuh outdoor banget getooh anaknya. Ok abaikan. 

Berikut ini beberapa tempat yang saya datangi untuk survey venue outdoor wedding di Bandung:

1. Selaras Guest House 

Lokasinya di Jalan Cibeunying, dekat Jalan Ciliwung, sebelah Restoran Rumah Nenek. Tempatnya bagus, rumah tua belanda yang sudah direnovasi jadi ga kelihatan apek, hanya saja tempatnya kecil banget. Pas saya tanya manajernya, katanya sih muat sampai 400 orang standing party, tapi kayanya bakal sumpek banget deh, menurut saya sih 200 orang max baru pas. Kalau bikin wedding party kecil-kecilan sepertinya sih oke. Ada halaman belakang yang cukup luas dan well maintain, cocok sih untuk garden party kecil-kecilan. Tapi berhubung saya mau undang lebih dari 400 orang, akhirnya ga jadi deh. Harganya paket sekitar Rp. 10.000.000 sudah termasuk listrik, piano, meja dan kursi,  plus catering makanan untuk 70 pax. Sisanya bisa nambah sendiri, harganya berkisar dari Rp. 100.000,- sampai Rp. 120.000,- kata teman saya sih makanannya lumayan enak. Cuma parkirnya yang agak sulit, karena tamu-tamu harus parkir di sepanjang jalan Cibeunying. Pas saya kesana, kebetulan lagi ada acara lamaran gitu. Excuse for very low quality photo, cuma modal kamera HP, motretnya juga sambil grasa-grusu :D 

2. The Centrum

Murah, thats it. Dari beberapa venue yang saya survey, Centrum yang letaknya di dekat SMA 5 Bandung ini memang paling menggiurkan tawarannya. Ada beberapa paket wedding yang disediakan, paling murah Rp. 27.5000.000 udah termasuk catering makanan 200 pax, sisanya kalau mau nambah, tersedia menu mulai dari Rp. 75.000,- tapi pas saya cek venue, di lobby depannya, entah kenapa ya kok kaya bau pesing -___- dan kolamnya airnya warna hijau plus ada kodok lagi berenang. Aduh aduh.. Centrum ini kelihatannya memang luas, tapi dua kali saya datang ke nikahan di Centrum, suasananya selalu terlihat penuh dan sumpek, karena yang bikin sempit itu kolamnya yang super besar itu, alhasil tamu-tamu jadi memenuhi aisle di sepanjang kolam. Ini juga coret akhirnya. 

3. Maxi Resto 

Ini cakep! Rumah besar Belanda yang tua dikelilingi halaman rumput hijau yang menyejukan mata. Ahelahh. Sayangnya, mahal haha. Lokasinya di dekat Bumi Sangkuriang, Ciumbuleuit. Untuk penggunaan venue selama 4 jam, kita harus membeli paket wedding catering seharga paling murah Rp. 130.000,- plus plus, kalau lebih dari 4 jam, ya kena charge lagi. Makanannya juga lumayan enak, parkir bisa menampung sekitar 80 mobil lah.. Akhirnya ini juga saya coret. 

4. Tjendana Bistro 

Kemarin sempat lihat ada teman yang menikah disini, kayanya lumayan bagus untuk konsep semi outdoor, saya sih belum sempat survey kesini, tapi sempat email-emailan sama manajernya. Lokasinya di Jalan Sukajadi. Harganya dimulai dari Rp. 120.000,- plus plus untuk menu buffet sederhana. Tempatnya ga terlalu besar ternyata, kalau mau undang diatas 400 orang kayanya kurang cocok di sini. Plus parkirnya benar-benar chaos. Co... ret. 

5. Rumah Kebon Cengkeh 

Ini venue outdoor wedding yang lagi hits belakangan ini, beberapa teman saya juga ada yang menikah disini. Saya belum sempat survey kesana, tapi sudah email-emailan juga. Harga paket pernikahan paling murah Rp. 45.000.000,- untuk 200 pax (Buffet + 3 dessert+ 3 stalls) sudah include venue berupa joglo, patio, rumah pohon, pelaminan, meja penerima tamu, janur umbul-umbul plus sound system max 2000 watt. Untuk additional pax dimulai dari harga Rp. 67.500,- Cuma lokasinya agak jauh ke dalam, bisa bikin tamu-tamu bingung. Coreeet..

6. Le Delice Cafe 
Tempat ini bisa disewa untuk wedding/ulang tahun. Kalau sewa venue di sini, ga perlu pake dekor macem-macem lagi deh. Tempatnya udah shabby chic bangeet, sayangnya rumputnya sintetis, meski kalau difoto keliatannya hijau banget gimana gitu. Untuk kapasitas undangan, hanya untuk 50 undangan/100 orang standing party. Kiciill banget yaaa, padahal tempatnya lucu. Untuk harga dimulai dari Rp. 85.000,- per pax sampai Rp. 120.000,- per pax. Oh ya, saya baru telpon-telponan aja sama managernya, mundur teratur pas denger cuma muat 100 orang. Foto-foto di bawah ini hasil karya Helen di sini. 

7. Hotel Malaka 
Venue yang ini termasuk baru di Bandung. Ini judulnya semi outdoor sih, untuk pelaminan biasanya ditaruh tetap di indoor. Harganya sama dengan Maxi's resto. Per pax nya dimulai dari Rp. 130.000,- plus plus, tapi dapat bonus kamar untuk pengantin dan dua kamar untuk keluarga. Kalau saya sih dengan harga segitu pasti lebih pilih di Maxi's.

8. Vila Saddak 
I love this place! Letaknya di dago pakar, masih acceptable lah macetnya kalau weekend dibanding ke Lembang. Hanya sajaaa, vila ini cuma bisa nampung 250 orang max. Huhu. Area parkirnya pun kurang luas. Karena judulnya vila, sewanya pun kita dapat sehari semalam dengan harga Rp. 15.000.000,- jadi untuk keluarga calon yang butuh penginapan, bisa sekalian nginap di sini, ga perlu sewa hotel lagi. Kalau ada yang butuh contact personnya, silakan PM :) 

9. Bumi Bandhawa 

Ini juga sama, ga sempat survey, baru email-email saja. Paketnya paling murah dimulai dari Rp. 40.000.000 untuk 200 pax, udah termasuk venue, one night stay at Grand Suite, complimentary room buat akad nikah, dan listrik 3.000 watt. Additional catering per pax harga Rp. 200.000,- Kalau lihat foto-fotonya sih kayanya oke juga untuk konsep outdoor-small wedding, tapi lahan parkirnya kurang mumpuni. Pricey juga, ga masuk budget. Coreeet lagi. 

10. Galeri Cinde

Lokasinya di Jalan Pahlawan. Bangunannya agak lama dan kurang terawat menurut saya. Kalo ngadain malam mungkin ga terlalu kelihatan, kalau mau ngadain siang, bisa diakalin dengan dekor yang ciamik sih. Kental dengan unsur-unsur jawa sejenis joglo gitu. Untuk harga ga terlalu mahal sih, untuk venue saja Rp. 8.000.000,- tapi belum termasuk uang kebersihan dan tambahan listrik, mungkin jatoh-jatohnya sekitar 9-10 juta ya. Di Galeri Cinde enaknya kita bisa nentuin vendor catering sendiri, jadi di sini kita cuma sewa venue saja. Untuk kapasitas undangan sepertinya bisa muat sampai 500 orang deh, lebih dari itu nampaknya bakal sumpek. Parkirnya juga kurang luas, tamu harus parkir di sepanjang jalan pahlawan. Coreeet lagi ya Allah.. 

11. Salian Art 
I honestly fell in love instantly at the very first sight. Viewnya cakeep banget. Interior mereka juga artsy, untuk yang pingin pake theme rustic wedding bisa pakai kursi dan meja mereka yang udah mendukung banget. Venue cukup luas, bisa menampung hingga 300 undangan/600 orang lah. Parkir juga lumayan luas. Sayangnya lokasinya di Jalan Sersan Bajuri. Orang Bandung pasti udah hapal banget deh sama betapa macetnya akses menuju Sersan Bajuri di kala weekend. Plus agak pricey juga sih tempatnya hehe. Untuk sewa venue saja all area exclude galeri seni dibanderol Rp. 25.000.000,- plus kena charge catering Rp. 10.000,- per pax. Untuk durasi rental venue sih mereka cukup fleksibel, tidak terpatok harus 3 jam atau 4 jam. Jika memesan makanan dari Salian Art, ada dua paket yang tersedia mulai dari Rp. 95.000,- per porsinya. Menunya juga kurang variatif sih. Saya belum pernah coba makanan di sini, jadi belum tahu juga makanannya enak atau tidak. Akhirnya.. coret. 

12. Trees Cafe 

Daaan inilah dia venue yang saya pilih. Lokasinya di Jalan Bungur sebelah kolam renang Karang Setra. Pertama kali datang kesini, langsung jatuh hati sama halamannya yang luaass plus banyak pohon rindang. Suasanannya adem dan banyak joglo-joglo.Di Trees Cafe kita juga bisa pilih sendiri vendor cateringnya. Untuk harga sewa venue Rp. 18.000.000,- pheww pricey sih, tapi kalau dipikir-pikir lagi, di Trees kita bisa pakai venue dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Loading dekor sudah bisa dimulai dari malam sebelumnya. Kalau di venue lain rata-rata cuma 4 jam, lebih dikit kena charge. Udah include listrik 1.000 watt (terpaksa deh saya mau angkut genset dari kantor ibu saya buat nambah listrik haha), keamanan, polisi, dan lahan parkir yang luaas. Plus saya bisa bawa catering sendiri, which means, saya bisa lower down budget di catering. Kebetulan Ibu saya punya teman baik yang punya catering enak, jadi bisa diatur laah itu. Kalau di venue lain rata-rata udah bundling sama catering, dan langsung diketok jadi mahal banget. 

13. Wisma Joglo
Well.. tepat sebulan setelah saya booking venue di Trees Cafe dan booking vendor dekor (mengenai vendor dekor ini akan saya review lagi nanti), tiba-tiba saya engga jadi pake venue di Trees Cafe ahahaha.. Jadi begini, setelah ngobrol sama dekorator, kebetulan dia sudah pernah ngedekor di Trees Cafe, lalu diperlihatkanlah foto-foto layout dan design ruangan yang sudah pernah dibuatnya. Pas lihat, eh.. kok jadi kaya kecil banget ya tempatnya? Ngek. Alhasil saya jadi berubah pikiran. Orang dekor menyarankan tempat ini, Wisma Joglo, lokasinya di Dago Pakar bersebelahan dengan Stone Cafe. Pas lihat lokasinya, ugh, cocok, bukan area macet, sepi, dan aksesnya banyak, bisa via Dago atau Rancakendal. Tempatnya terdiri dari dua joglo besar dan halaman. Parkir luas, tempatnya bagus, dan udaranya sejuk. Perfect for garden party. Harganya sama dengan Trees Cafe Rp. 18.000.000,- sudah dapat dua kamar pula gratisan. Coba, gimana saya ga langsung girang? 

Tapi... 

Emang yang namanya mu nikah tuh banyak banget halang rintangnya, ya? Ketika saya menghubungi ownernya (ceritanya mau nawar gitu, deh, hahahaha *teteup nawar*) ternyata Wisma Joglo mau dijual dan sudah punya peminat pula. Jadi si owner takut kalau ngejanjiin venuenya masih available atau tidak di bulan Agustus. Deg. Langsung deh mundur teratur. Hiks.. batal lagi... Berikut ini foto-fotonya, diambilnya pake handphone, excuse the low quality photos. :) 

14. Roemah Kajoe 
Dapet venue Roemah Kajoe dari hasil browsing-browsing di Instagram. Tempatnya lucu dan serba kayu, ya iyalah, namanya juga Roemah Kajoe pfftt.. Yang bikin saya mengganjal cuma satu; lokasinya di Setiabudi, Eldorado, udah masuk Lembang. Daerah macet nih, pikir saya. Dan benar saja, waktu kakak saya survey kesana, dia misuh-misuh sepanjang jalan karena macetnya luarr biasaaa. -__-  Akhirnya coret juga deh. Oh ya untuk sewa venue harganya Rp. 13.000.000,- all day sudah include dapat satu villa isi 4 kamar. Oke ya harganya? Sayang banget lokasinya di daerah macet. Huhu.

15. Taman Hutan Raya Djuanda 
Ketika saya lagi bingung mau pindah venue kemana, seorang teman upload foto dia lagi ngopi-ngopi di Tahura. Tiba-tiba langsung terbersit, "Eh kenapa ga di Tahura aja, ya?" Langsung lah saya browsing-browsing. Seperti kita semua tahu, yang namanya tempat yang dikelola sama pemerintah ya begitulah.. buka websitenya pun tidak informatif, tidak mobile friendly dan nampak sudah ga diupdate sangat lama. Ditelpon pun tidak tersambung. 

Akhirnya saya sempatkanlah pulang ke Bandung saat weekend ke Tahura. Di pos tiket saya diarahkan untuk bertemu dengan Ibu Elis, staff pengelola Taman Hutan Raya Djuanda. Dan ternyata pemirsa, Tahura bisa disewa untuk venue wedding dan tanggal yang saya mau pun masih available, yippiieee! Jadi apa kelebihan dan kekurangan wedding venue di Tahura? 

Kelebihan:
Lokasi bagus. Bukan zona macet Bandung kala weekend. Tidak terlalu jauh ke pusat kota. Untuk harga sewa selama sehari penuh (tidak terbatas jam) harga sewanya Rp. 10.000.000,- plus kita juga harus bayar keamanan dan kebersihan Rp. 4.000.000,- harga segitu sudah termasuk sewa venue satu hari. Menurut saya, Rp. 14.000.000 terbilang murah untuk sewa venue outdoor di Bandung, tidak dibatasi pula jamnya.  Oh ya dekor sudah bisa mulai H-1, free tiket masuk untuk 250 mobil, listrik 2.000 watt, dan mess untuk dandan, mau dipakai nginap juga boleh, tapi tempatnya agak kotor sih, dan ya namanya di tengah hutan, agak spooky juga hehehe. Toilet banyak tersebar di segala penjuru venue dan cukup bersih. 

Meski outdoor, tapi saya rasa ga perlu sewa tenda banyak-banyak, karena venue nya sangat rimbun jadi tamu-tamu ga akan kepanasan meski acaranya diadakan siang hari (hemat biaya tenda), paling butuh tenda untuk catering saja, in case ada burung poopie dari atas kan ga lucu ya? Hahaha.. Udaranya karena di tengah hutan jadi sejuuk banget. Venue cukup luas, bisa menampung sampai 500 undangan. Ada satu spot seperti open theater. Bisa dipakai untuk panggung musik (hemat biaya untuk stage musik juga), dan tamu-tamu bisa duduk disana, jadi tidak makan sambil berdiri. Persis di sebelah venue wedding, ada taman bermain anak. Mainannya lengkap mulai dari ayunan, perosotan, jungkat-jungkit dll. Ini cocok untuk tamu-tamu yang bawa anak kecil, karena biasanya anak kecil sering rewel kalau dibawa ke kondangan. 

Kekurangannya: 
Ketika kita membayar Rp. 14.000.000,- bukan berarti Tahura ditutup untuk umum. Pengelola hanya akan membloking area wedding. Tahura tetap dibuka dan karena tetap dibuka, ada kemungkinan tamu-tamu tak diundang yang akan ikut masuk ke venue ehehehe.. Salah satu solusinya, gunakan dress code untuk undangan, misalnya memakai baju putih, atau persiapkan tim penerima tamu yang mukanya cukup galak hahaha. 

Kedua kalinya kesini sama Ibu saya, beliau agak kaget sama banyaknya tukang-tukang dagang di depan Tahura, semacam tukang jagung, tukang balon dll. Memang kesannya seperti agak "gerbang kebun binatang" gitu deh hahaha.. Tapi untungnya ibu saya akhirnya setuju dengan venue ini setelah dibujuk-bujuk. Oh ya, meski kita bisa booking untuk seharian, Ibu Elis menyarankan saya agar tidak menggelar acaranya malam hari. Meski sebenarnya waktu paling pas itu ya sore ke malam karena sudah sepi pengunjung umum (Tahura ditutup pukul 17.00 wib). Hmm satu lagi kekurangannya, karena Tahura hanya menyewakan venue, otomatis kita harus provide kursi, meja dll sendiri (ini akan makan biaya lagi), di kebanyakan venue, biasanya harga sewa sudah satu paket dengan meja dan kursi. 

Akhirnya dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangan, akhirnya diputuskan venue yang akan dipilih adalah Tahura Djuanda. Bagi yang butuh informasi lebih lanjut atau CP nya Tahura, silakan PM ya :D 

Fiuhh.. selain mafia properti, ternyata wedding venue juga ada mafia ya? Kok tiba-tiba jadi mahal-mahal yaaa semuanya? Hahahaha *ketawa lalu keluar air mata moment* Anyway, selain yang saya tulis di atas, masih ada beberapa venue yang unyuk buat wedding party, misalnya, Bumi Sangkuriang (tapi ini katanya jadi mahal banget sejak Rafi Ahmad nikah di sana, mehhh), Bumi Samami (Rp. 25.000.000,- venue saja), oh and speaking of Bumi Samami, saya kadang heran sih, tempat itu rasanya favorit banget, enak sih, luas, tempat strategis tapi bukan daerah macet, tapi kalo ngadain acaranya siang hari ke sore, yaaa ampuuun panasnyaaa... Bumi Sangkuriang juga sama sih, kalau ngadain siang, panas banget lho... Meski udah pake tenda juga, tetep aja panasnya ngelekep gitu deeh.. hehe.. Sekali waktu saya datang ke nikaan di Bumi Samami, lalu liat pengantinnya dengan kebaya brukat yang mewah banget berkilau diterpa sinar mentari.. uhm.. bagus sih... (kalo difoto, no filter needed) tapi mennn, saya bisa bayangkan keringet yang netes-netes di punggung dia pasti udah berliter-liter. 

Oh ya saya juga sempat mampir ke Tizi Resto Jl. Kidang Pananjung, dekat Simpang Dago. Tizi Resto bisa jadi alternatif buat wedding kecil-kecilan juga, max 100 orang dan ga perlu bayar venue, cukup pesan makan aja bisa buffet or ala carte. Saya sih suka ya dengan bangunan Tizi Resto, ambiencenya juga sukaa banget, tapi ya itu.. tempatnya terlalu kecil.. 

Ah andaikan saja bisa nikah di KUA.. 

Lalu bisa saving money sangat banyak..

Lalu bisa honeymoon ke Nepal..

sebelumnya daki Kinabalu dong, tiga hari cukup. 

sebelumnya beli Osprey dulu yang 55 liter.. 

oh ya bisa juga beli Timberland

pilih tiga pasang sambil merem.. 

beli mountain bike juga bisa tuh yang specnya sama kaya sepedanya Danny MacAskill 

Sorry, Luh, mu kawin apa mau sepedaan apa mau naek gunung Luh? 

*mingkem

If you want to read more about my wedding preparation, please click here and thanks for reading! :) 

***