Tuesday, May 18, 2010

The Journey - Pulau Biawak


Setelah tertunda hampir 4 bulan, akhirnya bisa juga menginjakan kaki di the mysterious Pulau Biawak. Dibantu seorang teman Indramayu asli, kami bertujuh akhirnya berangkat menuju Pulau Biawak menggunakan perahu "Cahaya Hati".
That is a nice name. :)

Perjalanan dimulai dari terminal Cicaheum jam 4 subuh. Sempat terburu-buru takut telat, ternyata bis Damri Executive jurusan Bandung-Indramayu yang ditunggu-tunggu datang telat. Pukul 6 bis baru bergerak menuju Indramayu. Wheeww. Alhasil kami pun telat sampai ke Indramayu. Sesuai jadwal seharusnya kapal sudah mulai berangkat pukul 11 ke Pulau Biawak, gara-gara Damri telat, kami baru berangkat menuju Pulau Biawak pukul 1 siang. Panas bok!

Perahu "Cahaya Hati" ini adalah perahu nelayan seadanya saja. Jangan bandingkan dengan perahu motor pengangkut penumpang yang jelek di Muara Angke, ini... lebih kecil dari itu. :p Jangan berharap ada life vest atau pelampung untuk keselamatan penumpang. "Cahaya Hati" cukup nekat berlayar dengan ditemani tiga ABK yang sudah cukup lihay, dan.. saya percaya pada mereka. Hehe..

Terus terang ini perjalanan agak nekat buat saya. Pulau Biawak yang terletak di Laut Jawa ini banyak memangsa nelayan. Cuaca pun sebenernya tidak lagi bagus-bagus amat. Tapi niat adalah niat dan tekad adalah tekad. Haha.. well yeah, we did it.

Kurang dari lima jam akhirnya si "Cahaya Hati" merapat ke dermaga Pulau Biawak. Seorang penjaga mercusuar yang sangat baik dan ramah bernama Pak Sumanto dan ditemani dua nelayan yang sedang singgah di Pulau Biawak menyambut kami di dermaga. Beberapa ekor biawak turun ke pantai, ada juga yang berjalan pelan-pelan, tak peduli ada tamu datang.

Image and video hosting by TinyPic

Berbicara tentang Pak Sumanto, orang ini lucu sekali. Melihat ada nelayan dan tamu yang datang, wajahnya langsung sumringah. Maklum saja, Pak Sumanto ini menjaga pulau Biawak sendirian SAJA. Hihi.. Dia sempat bercerita, sangking bosannya dia sering mengobrol dan bercanda dengan biawak. Dia bahkan memanggil para biawak disitu dengan panggilan "Si Bibi" alias si Biawak. Tiap pagi Pak Sumanto menjaring ikan lalu memberi makan Si Bibi, biawak-biawak tersebut jinak kok, asal tidak diganggu. :)

Oh ya kalau ada yang berniat mengunjungi pulau biawak, Pak Sumanto ini sangat senang diberi sayur-sayuran segar dan rokok, karena asupan konsumsi dari pemerintah ke pulau Biawak hanya 3 bulan sekali dan Pak Sumanto sering kehabisan sayur dan rokok. Beliau bercerita sudah pernah mencoba beberapa kali menanam sayuran sendiri, tapi selalu gagal.


Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Karena kami tiba terlalu petang, matahari hanya lima menit saja menyisakan terangnya. Alhasil kami tidak jadi keliling-keliling pulau. Atas saran Pak Sumanto, kami akhirnya menaiki mercusuar tua yang tingginya 65 Meter. Tell you what, this light house is terrific!

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic


Keringat sebesar jagung muncul dimana-dimana saat mendaki mercusuar ini. Harap maklum, im afraid of heights dan tingginya mercusuar ini woo'oowwww... Adrenaline rush!

Keesokan harinya, kami menyusuri Hutan Mangrove dikawal Pak Sumanto sembari menuju spot snorkeling yang paling bagus. Agak repot jalan kaki disini, pertama medannya adalah rawa mangrove, lalu dilanjutkan dengan karang-karang kecil bercampur pasir. Saran : Lebih baik membawa boots atau dive boots, supaya aman. :)

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Underwater Pulau Biawak cukup bagus, at least.. dibanding Pulau Seribu. Haha.. Ada penyu, baracuda dll. Seru!

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Tapi yang paling menakjubkan dari Pulau Biawak adalah melihat sunrise-nya. Rasanya saya belum pernah melihat sunrise se-oranye itu. Seisi pulau seperti menjadi oranye, diselimuti lembayung. Foto di bawah ini bukan hasil editan dan gambaran aslinya kira-kira sebelas-dua belas dengan warna di foto. :)



Tips untuk berangkat ke Pulau Biawak :
1. Budget --> Around 300-400rb. Saya sudah lupa perinciannya, tapi kira-kira untuk bayar DAMRI Bandung-Indramayu, patungan sewa kapal nelayan dan untuk membeli persediaan makanan.
2. Siapkan bekal makanan yang mencukupi, kami sudah belanja ikan dan beras untuk dimasak di Pulau Biawak, namun hari kedua kami disana, pagi-pagi si ABK yang kebagian bertugas memasak belum bangun, alhasil kami kelaparan dan untung Pak Sumanto memberi kami makan nasi dan ikan secukupnya. Agak tidak enak juga sih, karena kami tahu itu persediaan Pak Manto untuk waktu lama, oleh karena itu kami menggantinya dengan uang dan semua makanan yang tersisa (kopi sachet, pop mie, coklat, snack) kami kumpulkan dan kami beri ke Pak Manto.
3. Untuk tempat tidur, lagi-lagi Pak Sumanto berbaik hati memberikan kamar tidurnya untuk kami. Di kamarnya ada satu kasur double spring bed dan satu buah televisi. :p
4. Listrik hanya menyala setelah magrib. Bawalah obat nyamuk semacam autan atau kalau niat bawa obat nyamuk bakar sekalian. Nyamuknya ganasss... Hehehe..
5. Satu jam mendekati Pulau Biawak semua signal langsung menghilang, and i repeat.. SEMUA operator. Lupakanlah blackberry :P
6. Dalam perjalanan pulang, cocokan waktu dengan waktu sunset di tengah jalan, you'll see the greatest view on boat and im not kidding!

Have a nice trip everyone. :)



Monday, May 10, 2010

Krakatau Trip

Haloo traveler. Kita lagi ada rencana mau trip ke Anak Krakatau nih. Tanggal yang direncanakan adalah tgl 28.29.30 Mei 2010 (Tanggal 28 hari jumat tanggal merah). Sebelumnya buat yang belum tahu Anak Krakatau itu apa dan bagaimana. Ini penjelasan sedikit yah. Soalnya banyak juga yang belum pernah kesana nyangkanya ini Cuma gunung doang. 

Gunung Krakatau berada sekitar 30 km arah selatan Pulau Sibesi, pulau paling dekat dengan kepulauan Krakatau yang dihuni penduduk, pernah meletus sangat dahsyat dan sampai sekarang ini Krakatau termasuk gunung berapi yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Setiap beberapa menit sekali Krakatau terkadang masih mengeluarkan letusan.

Letusan hebat pernah terjadi pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Tsunami ini adalah yang terdahsyat selama dalam catatan letusan Gunung api di Indonesia.

Sekarang ini ketinggian Anak Gunung krakatau mencapai 800 mdpl, dan terus bertambah!

Objek Wisata :
1. Pulau Sibesi
2. Pulau Umang-umang
3. Pulau Sebuku Kecil
4. Anak Gunung Krakatau
5. Snorkling

Untuk budget, sampe saat ini kita masih mencari kuota jadi sifatnya belum fix. Kalau yang berangkat <10 orang, diperkirakan budget bisa mencapai 600-700rb kalau yang berangkat <10 orang, diperkirakan budget sebesar 400-500rb. Itu semua sudah package all in yah, termasuk kapal ferry, kapal penyebrangan dari dermaga canti, juga kapal untuk hopping island. Juga sudah termasuk makan dan penginapan.

Untuk yang ingin liat-liat fotonya seperti apa disana, bisa cek ke beberapa link di bawah ini yah.

http://jejakbackpacker.blogspot.com/
http://jengjeng.matriphe.com/jeng-jeng-sebesi-anak-krakatau.html

CP. Galuh 08179201022
Buluk 081802111026

A Letter to D


Hi DS, yes that's you! Remember me? GS and another DS a.k.a Dionna Saraduhita.
We are the trio DGD. That's our trio. Going on a road trip anywhere, somewhere far, laughing, singing, dancing, do silly things. That's us.



So, what are you doing up there ? I miss you. I checked my archive on messenger, then i found out that you buzzed me couple times 6 days ago. That time i was really busy. I havent got time to reply your buzz and you've been calling me twice on my mobile, is there something you wanted to say to me?

As a matter of fact i hate you DS, for not telling me that you had leukimia. Is that what you trying to tell me? I dont believe so. You're the struggle one. You always full of suprises, until now. Just saying, now i feel like im such a teribble friend. Im so sorry Dian Soraya. Im sorry havent got any chance to hug you and talk to you for the last time. :(


Somehow, if there's any chance you could read my letter, i know what you'll say to me. "Ah dasar lebay luuu cumiiii.." yeah that's you. You're the most energetic woman ive ever met. But just for now, pardon my sadness, plese mind this 'drama-letter-i-know-youll-hate-it". I remembered that night, the biawak night. We were playing with those webcam. Singin, dancing, laughing all night long.  I cant believe you had leukimia. The strong-struggle-nevergiveup Dian Soraya, is that really you?





So that day, the day you passed away. Thursday 6th May 2010, 12.46 AM. All of sudden i just remember you then i tried to call you. It didnt connected so i texted you. I just wanted to remind you about our plan to Biawak and Krakatau. You didnt answer my text. 30 Minutes later someone called and said that you're passed away. Are you kidding me?

Now maybe i know. Why you never had any plan about the future. When we're talk about marriage thingy, and you said you don't want to talk about it. You said "i just want to enjoy this life, for now!" As i thinking about what you said, well that's true. Enjoy the life now, because we never know what will happen next..

Next week im heading to the Biawak, just like our plan before. Really wish that you could go with us. Somehow i can hear you laughing and say, "Screw you Galuh! This place im in now is so much better than Biawak! Hahahaa," Well i've heard that heaven is a wonderful place. It just sad that two weeks ago you called in sick but i thought everything is gonna be just fine. Just like the way you used to be. Apparently its not, for me. You're gone.

Im sorry for being so selfish, but i really never can say goodbye to you. I will always remember you, as a fun crazy traveler, the strongest defender, the great poser and a very best friend.. of mine. Thank you for making me realize that the life we have now is a blessing. I'll see you at the other side of the universe, mate.

Have a nice trip up there.



-
In Memoriam, Dian Soraya (Dian Utami Dewi): 2 Nov 1983 - 6 May 2010-