Thursday, January 26, 2012

belum tidur


ah sial. Ini seharusnya sudah waktunya saya tidur.
Sudah sikat gigi, sudah bersih-bersih, sudah menarik seprai sampai kencang dan enak untuk ditiduri. Tapi lalu matanya... BLAAA. terbukaaa, lamaaa tidak mau nutup.

tidak ada yang bisa diajak bercerita, tidak ada yang bisa diajak bercanda. Semua orang di rumah ini sudah tidur, sudah gelap. Membuka twitter, hanya ada portal berita. Membuka facebook, orang-orang yang tidak terlalu akrab di mata.

Hmmm..

sial.

ini semua gara-gara sushi.

...

Monday, January 23, 2012

saya dan jakarta

I never liked Jakarta.

itu sudah terpatri dalam pikiran saya. Ada sesuatu yang membuat saya tidak pernah betah berlama-lama di kota ini. Bahkan dulu ketika saya hijrah menjadi atlet DKI, saya masih bela-belain seminggu 3x bolak-balik Bandung-Jakarta. Uang transport saya habis untuk travel, belum capeknya, tiap malam jam 11 saya masih nongkrong di pool X-Trans yang akan membawa saya ke Bandung, sementara teman-teman atlet yang lain mungkin sudah tidur kelelahan.

Entah karena udaranya yang lembab dan pekat, entah karena kemegahannya yang membuat mulut saya menganga, entah karena kekumuhannya yang membuat saya bergidik, entah karena jalan-jalan tikus yang selalu membuat saya pusing dan tersesat, entah karena macetnya yang membuat betis saya besar sebelah karena terlalu sering menekan kopling, atau karena nafas kota ini yang selalu sibuk, seperti tidak ada waktu untuk bernafas lega sedikit saja. Meski dia Ibukota, dia tak pernah menjadi ibu untuk saya. Dia lebih seperti figur bapak, sang penyedia nafkah yang tak ramah.

Denyut nadi Jakarta terlalu kencang untuk saya. Namun, anehnya darah saya sepertinya tak mengalir sempurna disana. Saya tidak pernah merasa aman di Jakarta, selalu waspada dengan satu set perkakas kebinatangan untuk menghadapi orang-orangnya yang sialan. Saya tahu, lembek dan manja tak ada jatahnya di Jakarta. Malamnya yang gemerlap, paginya yang semarak, gedung-gedung tingginya yang angkuh menantang angkasa, sekaligus sudut-sudut berbau busuk yang membuat saya geleng kepala. Saya benci Jakarta dan entah kenapa Jakarta selalu punya kekuatan menyebalkan untuk mengubah watak manusia. Liciknya, tak ada manusia yang bisa mengubah Jakarta. Bahkan orang yang konon paling pintar sekalipun, tak bisa mengubah Jakarta menjadi wujud kota yang lebih baik. Jakarta tetap saja Jakarta. Mengagumkan sekaligus menyedihkan, sang penumpul kepekaan, si bajingan metropolitan.

Buat saya, Jakarta seperti a first class hooker atau istri muda yang masih kencang dan cantik jelita. Cukup dinikmati beberapa hari saja, lalu esoknya kembali ke istri tua yang nyaman walau renta. Atau seperti lelaki tajir menyebalkan yang banyak gaya. Cukup diporoti saja, tak perlu dipacari, apalagi dinikahi.

Saya selalu punya urusan di Jakarta, yang membuat saya harus menyetir hampir 3 jam untuk menyentuh kota ini. Entah itu urusan bersenang-senang atau banting tulang. Tapi saya dan Jakarta tak pernah punya hubungan romansa yang membuat saya ingin kembali ke kota ini, lagi dan lagi. Jakarta hanya kota, hanya tempat singgah, hanya sebatas urusan geografis yang membuat saya berjarak.

Tapi seperti saya bilang, Jakarta selalu punya kekuatan untuk mengubah segalanya. Susuk Jakarta terlalu berbisa dan saya tertarik ke dalamnya, meski saya tahu, susuk itu hanya fatamorgana. Kenapa sekarang rasanya semua ada di Jakarta? Ah sial. Satu hari nanti mungkin saya akan sama seperti manusia lainnya, manusia-manusia yang menggantungkan nasibnya di Jakarta. Nietzsche pernah bilang, it is not a lack of love, but a lack of friendship that makes unhappy relationship. Kalau ternyata suatu saat saya ditakdirkan harus bergumul dengan Jakarta, mungkin saya akan mencoba berteman dengannya -- daripada mencoba mencintainya.

...

ps : ini foto dari pementasan tari kontemporer di miss tjijih jakarta.

Lack of lights, no tripod, crazy dance, totally not my best shot. Blah.

Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic

anyway, i wanna see you, Parang Jati..

...


Saturday, January 14, 2012

sometimes in life..

patience is the only weapon we got.

Tapi sabar itu susah, ya? Haha.
Lebih susah dari sidang thesis dengan penguji yang super duper rese.
Lebih susah dari mainin schubert sonata.
Lebih susah dari ketemu Michael Jackson.
Lebih susah dari bikin Roland Barthes naksir Primus Yustisio.
Tapi memang lebih mudah daripada frustasi dan marah-marah.
But thats okay, ill take that as a challenge. Come on life, go race me!

Kemarin, tawaran pekerjaan yang nyaris sempurna datang menghampiri saya.
Sayangnya, pekerjaan itu datang dengan satu syarat yang membuat saya berat hati ; saya harus pakai jilbab. Glek.

Tuhan, maaf ya. Tapi rasanya saya murah sekali kalau memakai jilbab hanya karena pekerjaan. Lillahi ta' duit. It just doesn't feel right. So, i said, 'no, thank you.'

Akhir-akhir ini Bandung dinginnya kok parah, ya? Setiap tidur pakai kaus kaki, kaki saya langsung sakit sekaligus gatel-gatel, ditambah sakit hidung. Ggrrhh. Saya ga kuat dingin. (gimana mau daki Himalaya ya? Mati apa gw disana?) Itulah kenapa saya lebih suka ke laut daripada ke gunung. Eh tapi Tibet dan Himalaya itu target, sebelum saya mati. Saya harus injakan kaki disana, sambil teriak-teriak, "Screwwww youuuu mother-fucker-douche-bag! Im at Himalaya!". Dihh niatnya aja udah mau maki-maki ya? Ga bener nih.

Lalu... hmm saya lagi seneng deh liat perempuan berambut panjang. No, im not turning into a lesbo haha cuma kok kayanya bagus ya perempuan tuh rambutnya panjang. Dari kecil sampai SMP rambut saya panjang sepinggang macam gadis sunsilk, kalo sekolah selalu dikepang seperti Hiawata. Tapi itu dulu.. sekarang rambut saya nyaris ga pernah lebih dari bahu. Mana air laut bikin rambut saya rusak paraah, rambut saya makin merah alaah, makanya ga tahan juga berambut panjang. Mudah-mudahan deh niat ini bisa terlaksana, lagi nahan-nahan diri untuk ga ke salon dan potong rambut.

Anyway.. saya lagi pengen ini nih. Hihi.



source : www.jvc-asia.com

JVC Picsio camcorder. Yang paling atas itu waterproof sampai kedalaman 3 meter. Lumayan, ya? Saya sedang bosan dengan DSLR nih. Dipikir-pikir, DSLR itu kamera yang sangat mengintimidasi. Liat bentuknya aja orang udah tau itu kamera mau motret, agak sulit ambil candid dengan DSLR, meski udah pake fix lense, tetep aja orang tuh kayanya sadar kamera banget. Saya bosan liat orang berpose. Pose itu dipikir-pikir fake ya? Ah apa sih, Gal.

I need a smaller camera, or camcorder. Saya lagi senang ngerekam-rekam sih. G12 juga lumayan bikin horny. Haha. Tapi harganya dua kali lipat JVC Picsio. Terus saya juga agak trauma beli Canon dengan data scriptnya yang menjengkelkan. Ngerekam terus-terusan pake D90 juga saya takut optiknya jadi cepat rusak. Bleh. Jadi gimana, ya? Pengangguran kok banyak mau? Minta digampar. Ya.. like i said, sometimes in life, patience is the only weapon we got. Hihi. Ya udah mingkem aja dulu sambil memandang-mandang benda ini di layar monitor. Ahaaaa!


Oh ya, saya suka lagu ini. Ini sebenarnya lagu bahagia tentang perasaan jatuh cinta, tapi entah kenapa saya malah sedih denger lagu ini. Perasaan yang sangat tahik sekali. Hahaha.


...

Friday, January 13, 2012

whats left from yogyakarta


i made a video. as always. haha.




...

Wednesday, January 11, 2012

red lights, grey morning


Ngayogyakarta, entah kenapa saya selalu jatuh cinta dengan kota ini..

Image and video hosting by TinyPic

Kalau dihitung, mungkin saya sudah sering sekali menginjakan kaki di Yogyakarta. Apalagi dulu kakak saya kuliah di UGM, hampir tiap liburan semesteran rasanya saya mengabiskan waktu di Yogya, lalu juga ada beberapa pertandingan hockey yang diselenggarakan di sini, membuat saya sangat mengenal rupa kota sederhana yang adiktif ini.

Mulai dari gaya bicara penduduknya yang sangat kental logat Jawanya, "Maaf pak, bisa minta asbak?", "Apa mbak?", "Asbak, Pak!",
"Hah?", "Asbaakk, pak!", "Oooh AASSBUUUAAA' hahaha!" yang selalu membuat saya ketawa cekikian, entahlah padahal tidak lucu-lucu amat. Hihi

Nah, dari sekian banyak kunjungan saya ke Yogyakarta rasa-rasanya saya belum pernah bertandang officially as a tourist begitu, hmm yang ada kalau saya kesana malah nongkrong di cafe-cafe yang lagi happening berat gitu deh *alah* atau ya ujung-ujungnya.. mabok. Hauahuahaa... eh tapi itu dulu.. semasa masih muda.. dan bodoh. Makanya di kunjungan yang ini saya senang banget karena akhirnya bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di Jogja. Candi Borobudur sih dulu sebenarnya udah pernah waktu kecil, tapi ga ada salahnya juga main kesini lagi, tapi kok jadi terlihat lebih kecil ya sekarang? Dan kayanya saya udah hilang hasrat untuk memanjat candi Borobudur sampe atas. Well you know, the age matter. :))

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Ini keraton Yogyakarta yang terkenal itu lhoo.. haha sebenarnya agak boring masuk kesini. Museum-museumnya cupu dan kurang informatif, terus juga banyak banget ruangan yang kita ga boleh masuk.

Image and video hosting by TinyPic

Selesai jalan-jalan di dalam keraton saya makan siang di Bale Raos, restoran keraton yang konon kokinya ini adalah koki yang sama dengan koki yang memasak makanan sehari-hari buat keluarga keraton. Menu-menu yang disajikan pun adalah menu andalan kesukaan keluarga keraton. Nama-nama menu masakannya aneh-aneh dan terlihat lumayan menggugah selera, harganya? Hmm.. untuk resto sekelas kota di Jogja memang agak mahal, tapi kalo dibandingkan dengan harga makanan di cafe-cafe di Bandung atau Jakarta ya mirip-mirip lah. Satu porsi gudeg lengkap itu kalau tidak salah Rp. 45.000,-

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Rasanya? Wew. Jauh lebih enak Gudeg Abiyoso yang di Jl. Pejompongan huahuahaa.. Ya tapi mungkin emang beda lidah dan selera juga kali yee. *takut disantet abdi dalem*

Image and video hosting by TinyPic

Yang saya paling suka dari kunjungan kali ini yakni, Ullen Sentalu. Wah ini baru oke nih. Museum seni dan budaya jawa ini terletak di wisata Kaliurang tepatnya di dalam Taman Kaswargan. Saya suka lukisan-lukisan minyak dengan gaya realis yang dibikin dari foto-foto para tokoh-tokoh keraton jaman dulu, lalu juga ada puisi-puisi putri keraton yang hobinya galau karena naksir rakyat jelata. Hahaha. So memorable. Sayangnya tidak diperbolehkan memotret di dalam ruangan museum, jadi saya tidak punya satupun foto Ullen Sentalu. Kalau kamu penasaran, sepertinya memang harus langsung datang kesana. :)

Tujuan berikutnya, diantar seorang teman asli Jogja, saya diajak nongkrong di angkringan yang ternyata lagi hype abeessh, yakni : Angkringan Raminten. Raminten ini ternyata ownernya adalah dirut Mirota Batik, seorang laki-laki yang bertransformasi menjadi seorang perempuan. Ahay. Kalau kamu berkunjung ke angkringan Raminten atau Mirota, kamu bisa melihat banyak foto postcard dia memakai kebaya ala kabaret. Hihihi..

Image and video hosting by TinyPic

Menu makanannya ya semacam angkringan biasa, nasi kucing, sate telor puyuh, sate ati ampela. Harganya murah meriah tapi peminatnya juga banyak banget, kalau kamu kesini saat weekend bisa dipastikan kamu harus menunggu satu jam untuk dapat meja. -,-

Oh ya memotret disini susyehh minta ampun. Seperti angkringan-angkringan pada umumnya, cahayanya minimalis abis. Berhubung saya ga suka motret pake flash dan ga bawa tripod juga jadi beginilah hasil fotonya, minus tangan tremor. :p

Image and video hosting by TinyPic

Next destination, Ramayana Ballet Prambanan. Pentas tari Ramayana yang mengadopsi kisah Rama dan Shinta. Tiket kelas dua dibanderol Rp. 100.000,- semestinya sih lebih oke kalau dipentaskan di depan candi Prambanan, sayangnya saat saya kesana sedang hujan gerimis, alhasil tarian ini dipentaskan di dalam ruangan.

Image and video hosting by TinyPic

Ini Shinta yang sedang galau, ditinggal Rama yang ditipu oleh Rahwana. :)

By the way, oh look how ugly all of these photos with my watermark on it. Shisshh. :(

PS : Sebel ya kalau ke toilet umum yang ngebanderol harga beda buat buang air besar dan buang air kecil. Buang air besar Rp. 2000,- buang air kecil Rp. 1.000,- kan malu tuh pas keluar wc, bayar pake Rp. 5.000,- dibalikin Rp. 4.000,- mau jujur malu,"Lah Mas, saya kan abis boker." Apalagi kalo kebetulan ada yang ganteng lagi mau bayar juga. Mau bohong, dihh Galuh, lu nimpe seribu perak? Najong ah. Samain aja napa sih ya? Aneh-aneh aja.

...

Monday, January 2, 2012

falling in laugh

Ok. here we go. Another random post yang akhir-akhir ini menghiasai kepala saya yang berdiameter 9,33cm.

1. 2011 : This is what i learn. When someone hurt you, getting angry and planning a revenge is like the easiest way to get away. But you know, its like drinking a bottle of pure Bacardi. Total pleasure, but youll wake up with the worssstttt hang over. Trust me, its my personal experience. I never touch a bottle of alcohol ever since.

2. Its funny how you communicate more often with your friends through BBM, twitter, or any social media. But anyway, hail to that! I think im using too much :( emoticon in 2011. Its gotta change. Ilusi hormonal, misrepresentasi sosial, dan manipulasi diri, enyahlah!

3. Target 2012 : Hmm.. cari kerja dan cari.. pacar? Ahahaa.. Dua hal yang membuat ketek saya gerah. Geraaahh! Man, gila ya. Dua hal yang tahun-tahun kemarin saya selalu punya. Sekarang semua hilang diambil kelabang. Kenapa kelabang? Ya biar berima aja gitu. Kehilangan dua hal ini juga membuat saya belajar banyak hal. Salah satunya, dont over analyse, dont take things too seriously. Saya belajar lebih banyak tertawa dan ya sudah saja. "Apa kamu putusin akuu? (lagii)" jawabnya "ya sudah deh, terserah." "Apa? Aku ga diterima lagi di perusahan bonafit ini, gila kali ya?", jawabnya.. "Ya sudah deh. Belum rejekinya." Saya lupa kalau saya ini orang yang senang sekali tertawa. Sampai-sampai teman-teman saya menjuluki saya orang gila. HAHAHA! Nah kan ketawa ga jelas lagi. Beneran deh, kadang malah hal yang ga lucu bikin saya sampai tersedak karena tertawa terlalu keras, selalu ada hal lucu dalam setiap kejadian menyedihkan. Sedih dan sakit hati, ya sudah, biarlah lain hari.

4. Si mantan pacar yang dengan mudahnya mencari pengganti saya sudah mulai ngetweet mesra-mesra dengan pacar barunya. Untuk latihan mental, kadang saya suka kepo. Hahaha.. awal-awal wew... rasanya zinnkkkkk! Anzzzzingg! Hahaha.. lama-kelamaan, rasanya konyol. Ya Tuhan, i really gotta send a thank you note to that girl.

5. Enam tahun habis-habisan putus-sambung dengan seorang petualang memang menghabiskan energi. Dari mulai seorang Galuh yang tomboy, sampai akhirnya bertransformasi menjadi Galuh yang dandan dan memakai rok, hingga browsing sana-sini mencari krim pembesar payudara. Bahahahaa.. Penyebabnya ya tidak lain tidak bukan adalah insecure. Ya, saya sungguh insecure. Beberapa kali selingkuh dengan perempuan feminin berdada besar membuat saya rendah diri dan pemurung seperti katak dalam tempurung. Sekarang, tidak lagi. Saatnya Martens dan celana sobek-sobek itu keluar lagi dari lemari. Hahaha..

6. Minggu depan saya akan kabur pelesir sebentar ke Yogyakarta. Kota ini mengingatkan saya pada laki-laki yang sempat membuat saya jatuh cinta. Sekarang dia sudah menikah dan nampak sangat bahagia. im so happy for him. Uhhh.. satu hari nanti saya akan seperti dia, menikah dan bahagia. :)

7. Aura abu-abu nyaris gelap yang menyelimuti saya beberapa minggu kemarin sempat membuat teman-teman saya aneh dan mungkin sedikit panik. Galuh kenapa ya? Akibatnya, Saya diperkenalkan kepada lelaki sana-sini. Hampir tiap hari ada saja yang mengajak saya kenalan, ulah teman-teman saya. Lama-kelamaan, oh my god, kok aku merasa bagaikan gadis katalog? I shouldve change my twitter name from @gadismarathon to @gadiskatalog hahaha. Ini konyol sekali. Rasanya bukan seperti saya saja, kenalan melalui twitter atau whatsApp. Ahahaha.. menggelikaaaaaaaann!

8. There's just something about smart guys. The way they talk, or laugh. Damn, you sexy thing! So dear God, can i have one, please?

9. Saya sekarang punya blackberry. Hahaa.. Saya merasa kembali kekinian. Baru sehari pakai blackberry, iPhone saya tak sengaja terbanting keras, tuh kan apa saya bilang? Barang elektronik itu suka sensitif dan cemburuan macam perempuan deh. Tenang saja iPhone, you're still my true love! Semoga blackberry ini tidak hilang lagi dicuri orang.

Image and video hosting by TinyPic

10. I start to play my instrument, again. Gitar yang berdebu, piano yang sudah lama tak distem, Hellooo im back! Saya bahkan membeli senar baru hihihi.. Mari menyanyi sampai tak ada lagi tempat untuk sedih dan sepi.

11. Pertanyaan yang tidak pernah terjawab, kenapa sih bikin pasfoto itu ga boleh kelihatan gigi? Masalahnya, muka saya kalo ga senyum itu judes najis kaya pembantu jawa yang belum digaji tiga bulan. Apakah ini jawaban dari kenapa saya belum juga mendapat kerja? HRD nya takut kali ya liat foto saya? Huh.

12. My car is back! After a month, dia datang dengan pantat mulus. Yang asalnya seperti lontong yang dibuat tak sempurna, benyek. But my dad has decided to sell the car. I was thinking to buy a land rover? I think it would look good on me. (maunyee)

Hmm apalagi ya? Sekian saja deh. Tahun ini juga saya pingin jadi lebih rajin nulis blog. Semoga bisa terlaksana!

Anyway, please meet my new baby. Auuuuu!

Image and video hosting by TinyPic

Awas ya, Gal. Nangis lagi, tampar!

...