I think i just had the worst interview ever. Like seriously. I don't know what went wrong. The guy that interviewed me was the senior lecturer from University of Indonesia. I googled him a night before the interview and i am feeling kinda nervous. He was actually very nice and kind. But i got this stupid butterfly that wanna go berserk in my stomach, not in a good way of course. I remember the last time i had this stupid butterfly was two years ago when i am about to facing my thesis examiner. It feels like shit. I feel like shit.
So there he was, sitting politely in front of me, throwing a lot of question and i don't know why i can't think of anything and answer those damn easy questions. I suddenly ran out of vocabulary. I don't even know how to say "Perusahaan ini berdiri sejak.." in english. What? What the fuck is wrong with me? Well, i do realize it's been a while since i write in English, or even have a proper and polite long conversation in English. Man, i feel stupid. It was a very good opportunity, a very interesting challenging job, and i know that i could learn a lot of things in that company. Now. I blew it off.
Great job, Galuh. Great job.
...
Sunday, April 21, 2013
naik commuter line
Hari ini untuk pertama kalinya naik alat transportasi yang sering digunjingkan di twitter. Hihi. Yups, namanya commuter line. Rencananya saya akan mengunjungi teman saya Sofia di Serpong yang baru melahirkan. Naik dari stasiun Tanah Abang yang ternyata 'bronx' sekali. Kayanya saya ga perlu jauh-jauh ke Arab, cukup disuruh tawaf di Tanah Abang, rasanya beneran kepingin tobat. Sabtu siang, ternyata Tanah Abang macet total. Sempat nyasar karena sama sekali tidak ada petunjuk ke arah stasiun dan akhirnya nanya sama abang-abang yang jadi pak ogah di pertigaan. Pas ditanya, dia malah diam saja, memandangi muka saya dengan seksama lalu meracau. Setelah beberapa saat, saya baru sadar kalau doi giting. Alamak. Siang-siang udah teler.. Bedebah.
Akhirnya berhasil sampai ke stasiun. Sibuk cari jadwal comline yang berangkat ke arah Serpong, tertulis pukul 16.15 alamak bagian kedua. Buset, lama amat nunggunya. Eh ternyata pas nanya ke penjual tiket, ada yang berangkat saat itu juga. Aduh kacau deh. Ga kebayang kalau turis asing yang mau naik commuter line, pasti bingung setengah mati. Informasinya tidak jelas, banyak preman, kotor pula. Tiketnya tidak terlalu mahal, untuk jurusan Serpong dibanderol Rp. 8.000,- pakai AC pula. Adem. Akhirnya berangkatlah saya menuju Serpong. Berdiri dekat pintu karena tidak kebagian tempat duduk. Sampai dua stasiun berikutnya banyak penumpang turun dan saya dapat duduk.
Di setengah perjalanan, menelpon teman saya Sofia supaya dia bersiap jemput saya di stasiun Serpong. Tapi dia malah menyuruh saya turun di stasiun Rawa Buntu karena ternyata lebih dekat dari rumahnya. Eh tapi.. ternyata saya malah turun di staisun Serpong. Mengomelah dia karena ternyata ke stasiun Serpong itu jauh sekali.. dan macet. Tapi akhirnya mau juga dia jemput saya. Hihi. Anaknya lucu sekali, namanya Malika. Makan gudeg, lalu makan pizza, lalu bergosip sampai sakit perut, akhirnya selepas magrib saya diantar lagi ke stasiun Rawa Buntu. Tidak menunggu lama, cuma 15 menit, comline datang dan saya kembali ke tanah menyeramkan. Tanah Abang. Hahaa. Seru juga naik comline.
Dari Tanah Abang ke Serpong cuma memakan waktu kira-kira 30 menit. Daripada macet-macet naik mobil ternyata lebih enak naik comline. Asal jangan weekday sih, karena ternyata kalau weekday penuhnya minta ampun. Terima kasih PT. KAI untuk comlinenya yang nyaman dan meski ga secepat naik MRT, lumayan lah, kurang diteken aja itu pedal gasnya sama Pak Masinis. :)
Akhirnya berhasil sampai ke stasiun. Sibuk cari jadwal comline yang berangkat ke arah Serpong, tertulis pukul 16.15 alamak bagian kedua. Buset, lama amat nunggunya. Eh ternyata pas nanya ke penjual tiket, ada yang berangkat saat itu juga. Aduh kacau deh. Ga kebayang kalau turis asing yang mau naik commuter line, pasti bingung setengah mati. Informasinya tidak jelas, banyak preman, kotor pula. Tiketnya tidak terlalu mahal, untuk jurusan Serpong dibanderol Rp. 8.000,- pakai AC pula. Adem. Akhirnya berangkatlah saya menuju Serpong. Berdiri dekat pintu karena tidak kebagian tempat duduk. Sampai dua stasiun berikutnya banyak penumpang turun dan saya dapat duduk.
Di setengah perjalanan, menelpon teman saya Sofia supaya dia bersiap jemput saya di stasiun Serpong. Tapi dia malah menyuruh saya turun di stasiun Rawa Buntu karena ternyata lebih dekat dari rumahnya. Eh tapi.. ternyata saya malah turun di staisun Serpong. Mengomelah dia karena ternyata ke stasiun Serpong itu jauh sekali.. dan macet. Tapi akhirnya mau juga dia jemput saya. Hihi. Anaknya lucu sekali, namanya Malika. Makan gudeg, lalu makan pizza, lalu bergosip sampai sakit perut, akhirnya selepas magrib saya diantar lagi ke stasiun Rawa Buntu. Tidak menunggu lama, cuma 15 menit, comline datang dan saya kembali ke tanah menyeramkan. Tanah Abang. Hahaa. Seru juga naik comline.
Dari Tanah Abang ke Serpong cuma memakan waktu kira-kira 30 menit. Daripada macet-macet naik mobil ternyata lebih enak naik comline. Asal jangan weekday sih, karena ternyata kalau weekday penuhnya minta ampun. Terima kasih PT. KAI untuk comlinenya yang nyaman dan meski ga secepat naik MRT, lumayan lah, kurang diteken aja itu pedal gasnya sama Pak Masinis. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)