Thursday, June 21, 2012

ucok dari pariaman

Namanya Ucok, asalnya dari pariaman. Tahun 1976 dia hijrah ke ibukota. Kariernya dimulai dengan menjadi bangsat mulai dari pesisir marunda pantai utara jakarta hingga ke pelabuhan sunda kelapa. Beberapa tahun berselang dia akhirnya terdampar di pulau pramuka dan menjadi awak nelayan disana. 

Tahun 1990an ketika wisata pulau pramuka mulai dikenal banyak orang, bang Ucok banting setir jadi pemandu. "Jadi pemandu itu sulit, mbak." katanya.  "Kalau ada apa-apa kan saya yang kena. Jadi, target saya tiap bawa tamu ke laut, yang ga bisa berenang pokonya harus bisa berenang, yang takut air harus jadi berani sama air. Gimana lah caranya pokoknya tugasku tuh, ya bikin orang jadi pintar!" tambahnya mengebu-ngebu. Melihat gaya dia melatih beberapa tamu yang hendak snorkeling memang lebih mirip Basarnas sedang melatih relawan, bawa peluit pula. Gila. 

"Jaman sekarang pemandu banyak yang seenaknya, seneng uang doang mbak, kalau itu tamu kenapa-kenapa mau bagaimana? Orang tuh kok yang dikejar cuma uang, ga tanggung jawab", tuturnya. Ucok dari pariaman, mantan bangsat yang tidak punya ijazah SMP sudah tahu pasti tujuan hidupnya; harus bikin orang jadi pintar di lautan. Sembari memandang air laut yang kebiruan saya menunduk dan bergeser dua langkah menjauh dari ujung kapal, seketika ingin menutup obrolan. Seperti tidak lagi mempercayai pijakan kaki sendiri, entah kenapa tiba-tiba saja saya merasa rendah diri.

Apalah artinya sekolah? Yang menentukan akhir-akhirnya apa yang dapat orang 
sumbangkan pada masyarakatnya. - Pramoedya AT dalam Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

...