Wednesday, March 23, 2016

wedding prep: souvenir pernikahan unik dan bermanfaat


Hmmm.. setiap saya jadi tamu di kawinan orang, seringnya saya pulang tanpa mengambil souvenir (jika souvenirnya diberikan saat tamu akan pulang). Alasannya? Repot bawanya ahahaha.. Biasanya kalau ke undangan saya cuma bawa tas kecil yang cuma muat handphone sama duit dan lipstik. Makanya kadang suka males kalau harus bawa-bawa souvenir sambil megang piring, sambil berdiri, sambil makan pula. Ahh.. oleh karena itu saya pingin nyari souvenir yang kecil tapi tentunya bermanfaat. Seringnya souvenir pernikahan tuh cuma kaya sekadar syarat doang, alhasil, kok malah cuma jadi 'sampah' di rumah?

Beberapa hari ini saya rajin googling-googling souvenir pernikahan yang unik dan bermanfaat. Budgetnya, ehm, kalau bisa sih di bawah Rp.10.000,- eh sorry, revisi, kalau bisa sih di bawah Rp. 7.000,- eh sorry revisi lagi deh, bisa ga kalau Rp. 5.000,- aja? Ahahaha... berikut ini beberapa yang saya dapat dari hasil pencarian kala istirahat makan siang, sebelum tidur malam, atau di sela-sela bekerja kalau bos saya lagi ga ada. :-D 

Sunday, March 13, 2016

wedding prep: belanja kain di pasar mayestik


Akan datang satu masa di dalam hidup ketika kamu harus menarik napas panjang dalam diam. Mencoba sekuat tenaga untuk berpikir waras dalam ketenangan yang hakiki, meski sulit. Percayalah, sungguh sulit. Sialnya, masa itu datang pada saya di suatu hari yang cerah di Pasar Mayestik.. 

Awalnya saya tidak pernah berpikir macam-macam untuk membuat baju spesifik seperti yang saya idam-idamkan untuk akad dan resepsi pernikahan. Ah nyewa saja, lah, biar praktis. Saya masih berpikir demikian sampai saya melihat baju-baju pengantin yang disewakan sanggar-sanggar pengantin. 

Ya ampun, payet semua. Bling-bling
Renceum kalau kata orang Sunda bilang. 
Saya langsung pening.

Friday, March 11, 2016

wedding, no, its marriage preparation

foto dari sini 

H minus lima bulan prior to wedding day. Persiapannya gimana, Luh? Alhamdulillah yah, baru venue aja yang udah deal, yang lainnya masih mikir-mikir. Hahaha. Anwyay, yang namanya wedding preparation, selain kerusuhan cari vendor-vendor yang cocok, here comes the most crucial thing (for me); 

Jadi, gimana caranya jadi istri yang baik? Hahaha. 

Atau mungkin lebih pas kalau disebut marriage preparation kali ya? Which is menurut saya, ini jauh jauh jauh lebih penting daripada all the jazz and glitters yang ada di wedding preparation. 

Dengan adanya wacana menikah ini, akhir-akhir ini saya jadi senang baca-baca hal-hal yang berhubungan dengan hukum pernikahan dalam agama Islam, sunnah-sunnah yang sebaiknya dijalankan, the do's the don'ts endsbrey endesbrey. Well, at the very least, i have to know what kind of monster ill be dealing with, right? Jangan heran, ya, ilmu saya masih cetek banget.