Dari Parnassus, Cenote Sagrado, hingga Jabal Al-Nour, lalu kembali ke Olympus.
Untuk kesekian kali, kepala ini memang sudah seharusnya terkena re-renovasi. Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah, terjebak di jalan (yang seharusnya) bebas hambatan sepanjang 130 kilometer dalam waktu sepuluh jam. Dan lihatlah mereka yang lebih gila, berdesak-desakan nyaris saja mengorbankan nyawa. Angin pun menghembus gusar, menangkap lontaran makian dari para objek lawakan semesta di sepanjang jalan raya. Megah pesta ini akan segera berakhir dalam hitungan jam. Para penghuni laut merah pun meringis, terkerjap dalam festival satu syawal dan euforia sebuah kemeriahan religi. Iman yang terlekang ternyata tidak butuh revolusi apalagi renovasi, dia hanya perlu ber-evolusi.
Selamat pagi Tuhan yang maha memotret lagi maha menulis, apa kabar? Terima kasih atas kejutan-kejutan yang tak pernah bisa diperkirakan dan skema-skema yang kadang membuat kepala ini lintang pukang. Berbahagialah mereka yang tahu betul hidup memang sangat berharga dan sudah sepantasnya selalu dirayakan. Hari ini sudah habis, tapi adamu si maha kekal akan selalu datang dalam riang atau pekik kekecewaan, jadi terima kasih untuk selalu mengingatkan. Simpan gelasmu, pesta kali ini hanya untuk mereka yang mengerti benar bagaimana caranya tetap bertahan dalam tenang.
Selamat lebaran kawan seperguruan.
Selamat lebaran kawan seperguruan.
...
Khairunnas anfa’uhum linnas atau sebaik-baik di antaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain. Sunnah rasul untuk (calon opor) ayam.
...